Arema FC Mengadakan Doa Bersama untuk Memperingati ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan
Tanggal 1 Oktober 2022, menjadi tanggal kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia, saat tragedi Kanjuruhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang mengakibatkan ratusan jiwa hilang. Dalam rangka mengenang peristiwa tragis tersebut, Arema FC, klub yang berbasis di Malang, mengadakan doa bersama untuk memperingati 1.000 hari tragedi Kanjuruhan yang mengubah dinamika sepak bola Indonesia, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam olahraga.
Doa Bersama yang Khidmat
Pada 1 April 2023, ribuan Aremania, sebutan untuk para pendukung setia Arema FC, berkumpul di Stadion Kanjuruhan untuk melaksanakan doa bersama. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh para penggemar, tetapi juga melibatkan pemain, manajemen klub, serta masyarakat sekitar. Dalam suasana penuh haru dan keheningan, mereka meminta restu dan mendoakan para korban yang telah pergi terlalu cepat.
Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan puisi, penampilan musik akustik, dan sesi berbagi cerita dari para saksi tragedi yang masih menyimpan kenangan pahit. Aremania dan seluruh peserta berharap, dengan doa bersama ini, spirit dari para korban tidak akan terlupakan dan menjadi pengingat pentingnya reformasi dalam dunia sepak bola Indonesia.
Momen Refleksi dan Kesadaran
Tragedi Kanjuruhan bukan hanya sekedar angka atau tanggal; itu adalah pembelajaran berharga tentang keselamatan, manajemen keramaian, dan tanggung jawab klub terhadap suporter. Dalam refleksinya, manajemen Arema FC mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi demi meningkatkan keamanan di stadion dan mengedukasi suporter mengenai sikap yang baik saat menyaksikan pertandingan.
Pentingnya kesadaran akan keselamatan di stadion harus menjadi prioritas utama. Arema FC berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam membangun budaya sepak bola yang aman dan nyaman bagi seluruh suporter di Indonesia. Ketua Arema FC dalam sambutannya menekankan, “Kami ingin tragedi ini menjadi titik awal perubahan, bukan hanya untuk Arema, tetapi juga untuk seluruh sepak bola Indonesia.”
Dukungan dari Komunitas
Acara doa bersama ini juga menerima dukungan dari berbagai komunitas, termasuk organisasi pemuda, sekolah sepak bola, dan klub-klub lain di Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa solidaritas di dunia sepak bola tidak mengenal batas, dan untuk mencapai keselamatan, semua pihak harus saling bahu membahu.
Kesimpulan
Peringatan 1.000 hari tragedi Kanjuruhan menjadi momentum penting bagi Arema FC dan para pendukungnya untuk terus mengingat dan menghargai nyawa yang hilang. Melalui doa bersama ini, Arema FC tidak hanya memperingati tragedi tersebut, tetapi juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun olahraga yang lebih aman dan beretika. Semoga tragedi ini tidak terulang kembali, dan semoga sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik di masa depan.